Subscribe News Feed Subscribe Comments

wall me at facebook "Nayaza Momopa" or mention me "@nayaza_L ^^

Maaf dari Nay

Nay adalah gadis periang. Dia selalu bermain dengan hati gembira. Dia anak satu-satunya dari keluarga kaya dan berada di desanya. Sudah bertahun-tahun kedua orang tuanya tidak memiliki anak,dan akhirnya memutuskan untuk mengadopsi Nay dari panti asuhan.  Hingga pada suatu hari,ibunya hamil dan melahirkan  seorang anak lelaki. Orang tua Nay memang sudah lama menginginkan anak lelaki. Nay pun menyambut Stevan, anak lelaki itu,dengan senang hati.

Stevan anak yang sangat menggemaskan,setiap hari ayah dan ibunya selalu menyanjungnya. Hingga suatu hari Stevan tak sengaja jatuh dari tempat tidur saat tidur berdua dengan Nay. Sang ibu langsung marah besar dan memukul Nay dengan keras. Sejak saat itu ayah dan ibu sangat protektif kepada Stevan. Nay dilarang bermain terlalu lama dengan Stevan karena takut hal yang serupa akan terjadi lagi.

Lambat laun Nay merasa dirinya terabaikan. Orang tua Nay jarang memperhatikannya lagi. Waktu mereka selalu dihabiskan bersama Stevan,saat Nay merajuk ingin ikut bermain bersama mereka,orang tuanya Nay selalu beralasan bahkan pernah menghardiknya dan menghindarinya.

Permintaan Nay tidak pernah dikabulkan,tapi permintaan Stevan pasti langsung terpenuhi. Lama-lama Nay dianggap mengganggu dan suka mencari masalah oleh orang tuanya. Sevan pun sering menangis saat didekati Nay.

Sejak itu, Nay selalu mengurung diri di kamar. Nay jarang berbicara dan tersenyum pun hanya sesekali. Dia keluar hanya saat dipanggil untuk sarapan,makan siang atau makan malam. Pada suatu hari,Stevan jatuh sakit. Sudah banyak dokter yang berusaha menyembuhkannya tapi mereka tidak bisa mengetahui penyakit apa yang dideritanya. Hingga akhirnya Stevan meninggal dunia.

Orang tua Nay sangat sedih dan tidak bisa menerima kematian Stevan. Bahkan mereka menuduh Nay yang membunuh Stevan.
"Kau apakan anakku?? kenapa kau membunuhnya??? kau iri padanya,bukan?? hah??", teriak ibunya sangat kencang di hadapan para pelayat. Ibu Nay sangat histeris. Karena ketakutan,Nay lari menjauh dan bersembunyi di kamarnya.

Sejak saat itu keadaan rumah benar-benar kacau. Nay menjadi stres karena perlakuan orang tuanya yang tidak perduli lagi kepadanya. Nay sering panik dan ketakutan setiap mendengar suara ayah dan ibunya. Karena tak tahan lagi dengan keadaan rumah,akhirnya Nay melarikan diri dan kembali ke panti asuhan. Dalam hatinya dia merasa lebih tenang karena tidak perlu menerima tuduhan dan rasa takut saat berada di rumah. Sejak Nay meninggalkan rumah,tidak terdengar berita apakah orang tuanya mencarinya atau melaporkan kehilangan ke polisi. Meski sedih mendengar kenyataan bahwa orang tuanya sudah benar-benar tidak perduli lagi,Nay berusaha tetap tegar dan mulai melupakan menjalani hidup baru.

Delapan tahun kemudian,terdengar kabar bahwa ibunya Nay berada di rumah sakit jiwa dan ayahnya sakit keras. Pembantu Nay yang sudah lama bekerja disana meminta Nay untuk kembali ke rumah dan merawat kedua orang tuanya.

"Maafkan mereka,nak... mereka sudah menerima ganjaran atas dosa mereka",ucapnya.

Akhirnya Nay mau kembali ke rumah itu. Nay merasa asing disana,suasana di dalam rumah itu sangat mencekam. Nay berdiri diam di depan pintu kamar ayahnya. Dari luar terdengar suara ayahnya yang terbatuk tanpa henti,sesekali terdengar suara tarikan nafas yang dalam. Nay masuk ke kamar dan menemui ayahnya.

"Siapa kau?",tanya ayahnya.

Perasaan Nay yang awalnya kasihan menatap ayahnya tergolek tak berdaya di atas pembaringan,hilang seketika dan berubah menjadi amarah. Dadanya berkecamuk. Dia marah karena dia sudah tidak mengingat wajah Nay lagi. Nay keluar meninggalkan kamar.

Lalu Nay mengunjungi ibunya di rumah sakit jiwa. Saat Nay memasuki kamar yang dihuni ibunya,Nay menitikkan air matanya. Dia dulu memang sangat membenci sikap ibunya,tapi dia tidak berharap ibunya akan mendapat pembalasan seperti ini. Ibunya berteriak dan menangis,terkadang tertawa. Saat ibunya melihat Nay,tiba-tiba dia berteriak histeris ketakutan. 

"Tolong jangan bunuh aku!!! ampuni aku!! aku mohon!!",ucapnya sambil menarik rambutnya dan berusaha menjauh dari Nay. Petugas rumah sakit jiwa memegangi ibunya dan mengikatnya di atas ranjang. Selang beberapa menit,ibunya tiba-tiba diam dan menatap Nay.

"Dasar pembunuh!!! Pergi dari sini!!! ini rumahku!! Aku tidak sudi melihatmu!!! hahahahahahaaaa",

Nay risih melihat keadaan ibunya dan memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit jiwa itu dan berjanji tidak akan kembali kesana lagi. Setiba di rumah,ternyata ayahnya Nay telah meninggal dunia. Sesaat setelah Nay meninggalkan kamar ayahnya,pembantu tadi memberitahu bahwa sosok itu adalah Nay. Ayah Nay sangat syok. Ayahnya Nay menangis meraung-raung sambil bergumam meminta maaf kepada Nay. Sesaat kemudian ayahnya terkena serangan jantung dan meninggal.

Atas nasehat ibu panti asuhan,Nay mengurus pemakaman ayahnya dan menguburkannya dengan layak. Nay pun dibujuk untuk tetap mengunjungi ibunya meski tanpa bertemu.

Nay sekarang menempati rumah besar itu. Seluruh penghuni panti asuhan yang dulu dia tempati dipindah kesana dan menempati rumah besar itu bersama ibu pengasuh panti asuhan. Kini rumah itu ramai dan penuh dengan canda tawa. Nay kembali tersenyum lagi dan terlihat lebih ceria dari sebelumnya. lambat laun Nay mulai bisa memaafkan orang tuanya.

28082012~13:47

0 colekan:

Posting Komentar

 
Blogspot Templates by TNB